Hypnosis Video original by ibnu
Hypnosis ? Apa artinya ? Hypnosis memiliki banyak arti, tergantung dari
konteks pembicaraan. Suatu saat dapat saja bermakna sebagai suatu
aktivitas, saat lain dapat saja berupa suatu kondisi. Berikut ini akan
dipaparkan salah satu makna dari Hypnosis, yaitu sebagai suatu kondisi.
Hypnosis
berasal dari kata “Hypnos” yang merupakan “Dewa Tidur” di mitologi
Yunani. Oleh karena itu Hypnosis sering di-identikkan dengan kondisi
“tidur”. Benarkah demikian ?
Dalam pengetahuan Hypnosis modern
yang berbasiskan Western Hypnotism, Hypnosis adalah suatu “state”,
sehingga sering juga disebut secara lengkap sebagai “Hypnosis State”,
atau dalam psikologi populer sering juga disebut sebagai keadaan
“Hipnosa”.
Hypnosis State adalah salah satu “keadaan kesadaran
manusia” atau “The State of Consciousness”. Lalu apa keadaan kesadaran
lainnya ? Keadaan kesadaran lainnya adalah : “Normal State”, dan “Sleep
State”. Normal State mudah dipahami sebagai suatu keadaan “normal” yang
kita kenal selama ini, sedangkan Sleep State adalah keadaan tidur total
tanpa mimpi, atau mungkin setara dengan gelombang otak Delta.
Lalu
apa istimewanya “Hypnosis State” ? Istimewanya adalah dalam kondisi ini
manusia cenderung “lebih mudah” untuk menyerap sesuatu yang berasal
dari luar dirinya, termasuk saran-saran atau sugesti. Kenapa ? Karena
dalam kondisi ini “filter” yang berfungsi sebagai “penahan” bagi
“pikiran bawah sadar” relatif lebih terbuka.
Beberapa orang
secara alamiah dapat memasuki “Hypnosis State” dengan cepat setiap saat
mereka ingin. Akibatnya, mereka dapat dengan mudah menyerap berbagai hal
yang berasal dari luar, sehingga jika dipergunakan secara positif
misalkan saat menyerap pelajaran, maka akan menghasilkan penyerapan yang
sangat luar biasa !
***
Dari penjelasan di atas, sangat
mudah dipahami bahwa “Hypnosis State” merupakan bagian alamiah dari
kondisi kita, bahkan dalam kondisi aktif kita sebenarnya berganti-ganti
dengan cepat diantara “Normal State” dan “Hypnosis State”. Sebagai
contoh, ketika kita memasuki pusat perbelanjaan, maka seringkali kita
berhenti untuk mengamati suatu barang yang menarik, nah ini artinya kita
men-switch diri kita dari Normal State ke Hypnosis State. Semakin kita
amati maka biasanya kita akan semakin tertarik, karena proses penyerapan
mulai dilakukan oleh pikiran bawah sadar, dengan melibatkan berbagai
elemen termasuk imajinasi dan emosi.
***
Seorang pembicara
publik yang piawai, atau seorang politisi yang pandai menggalang massa,
adalah contoh-contoh dari orang-orang yang memiliki kemampuan luar
biasa karena mampu membawa audience ke kondisi Hypnosis State, sehingga
apa yang mereka katakan, terlepas “benar” atau “salah”, tetap dapat
“meluncur” dengan bagus “memasuki” audience, dalam hal ini tentunya yang
dimaksud adalah memasuki pikiran bawah sadar.
***
Nah
jika pada saat ini banyak pihak yang “anti” dengan Hypnosis, atau
menghubungkan Hypnosis dengan misal : magis, mistik, kuasa kegelapan,
dsb. Maka mungkin mereka hanya anti dengan kata “Hypnosis” ! Karena
sesungguhnya di dunia nyata, secara alamiah kita selalu “memanfaatkan”
dan “dimanfaatkan”oleh kondisi yang kini kita sebut sebagai “Hypnosis
State” ini !
Lha bayangkan saja jika seorang Spiritual Leader
tidak mampu untuk membawa umatnya ke kondisi Hypnosis State ? Lha tentu
seluruh pesan-pesan yang disampaikan akan terasa “garing” …! Sebaliknya
jika Spiritual Leader tersebut mampu membuat seluruh mata-telinga umat
tertuju kepadanya …, maka tentu seluruh “pesan-pesan” akan lebih mudah
diterima ! Secara awam mungkin kita tidak menganggap ini adalah proses
Hypnosis, melainkan hanya teknik komunikasi publik yang sangat persuasif
! Padahal, justru ini adalah esensi dari Hypnosis.
Inti dari
pembelajaran Hypnosis salah satunya adalah bagaimana cara untuk memandu
orang lain agar dapat memasuki “Hypnosis State”. Terserah caranya
bagaimana, baik dengan cara langsung (Direct Hypnosis), maupun secara
tidak langsung(Indirect Hypnosis).
***
Nah, dalam
pembelajaran Hypnosis, biasanya selalu diawali dengan mempelajari Direct
Hypnosis, dan nanti setelah cukup terampil dengan Hypnosis jenis ini
(setelah beberapa bulan atau tahun) baru mereka dapat mempelajari
Indirect Hypnosis.
Di sisi lain, para politisi, para motivator,
para spiritual leader, mungkin juga pak kepala desa, ternyata telah
sangat mahir menerapkan Indirect Hypnosis, (yang notabene adalah
Hypnosis tingkat lanjutan) sehingga tanpa perlu “menidurkan” audience,
mereka dapat men-delivery berbagai pesan-pesan penting mereka ! Tetapi
percayalah, jika anda mencoba menanyakan : “Pak, anda mempergunakan
teknik Hypnosis ya ?” … maka mungkin anda akan dilaporkan ke pak polisi,
minimal dengan tuduhan … “Membuat orang lain tidak senang !” ….. he ….
he …..
Source : Forgoten Source *sorry* [COPAS from other web in the GOOGLE]
Video source : Original by Ibnu
0 Comments